5 Tren Fashion Unik – Berbagai tren fashion mewarnai 2025. Tren tren yang muncul tahun ini cenderung merefleksikan dinamika isu budaya, sosial dan lingkungan secara global. Dari fashion, kita bisa merasakan perubahan perubahan yang sedang terjadi di masyarakat. Seperti yang pernah di utarakan oleh mendiang Diana Vreeland, ikon media fashion yang pernah menjabat sebagai editor in chief Vogue. “Fashion adalah bagian dari kehidupan sehari hari dan berubah setiap waktu seiring kejadian di sekitarnya. Kalian bahkan bisa melihat datangnya revolusi dari sebuah pakaian,” katanya Diana Vreeland.
Kutipan itu cukup untuk mendeskripsikan berbagai tren fashion yang mendominasi tahun ini. Tren tersebut ada yang lahir dari kejamakan koleksi para desainer. Namun, tak bisa di pungkiri pula, pesohor dan selebriti juga punya andil. Mereka memakai gaya busana tertentu yang akhirnya menginspirasi banyak orang sehingga terciptalah tren fashion tersendiri. Terlepas dari itu, tren fashion yang bermunculan tak lupu dari kontroversi atau cibiran. Pasalnya, ada tren yang di anggap bertentangan dengan norma ‘berpakaian’ yang sudah berlaku sejak lama. Berikut tren fashion yang telah mewarnai sepanjang setahun terakhir
1. Y2K Fashion is Back
Fashion trend come and go. Bak roda, tren fashion pun berputar. Tahun ini, kita melihat kembalinya masa kejayaan Y2K. Setelah mendominasi busana bernuansa minimalis dan edgy, 2025 di ambil oleh tren fashion yang sempat menjadi primadona di akhir 90-an dan awal 2000-an. Celana rok atau sepinggul (di sebut hipster pada masanya), variasi crop-top, gaun, penuh sequin atau detail bernuansa gliter dan beberapa fashion essential Y2K meramaikan ranah gaya anak muda. Kehadiran tren ini juga di perkuat dengan euforia konser atau acara acara nostalgia yang menampilkan para bintang yang populer di era tersebut. Tren fashion Y2K di prediksi akan tetap berlanjut hingga tahun depan.
2. Green is The New Black
Beberapa tahun terakhir, orang orang semakin sadar betapa pentingnya melakoni gaya hidup hijau demi menyelamatkan lingkungan. Industri fashion, sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia, juga mulai berbenah diri. Produsen dan label berlomba lomba meluncurkan produk fashion yang di klaim ramah lingkungan. Stella McCartney misalnya menawarkan tas berbahan jamur sebagai pengganti kulit yang proses produksinya minim polusi. Sementara itu, selebriti dunia memberi contoh aksi yang lebih nyata dengan ‘mendaur ulang’ pakaian. Alih alih membeli baju baru untuk momen spesial, mereka menggunakan baju lama.
Baca Juga : 7 Prediksi Tren Fashion 2025 yang Unik, Futuristik, dan Cerah
Kate Middleton, Emma Watson, Cate Blanchett, Joaquin Phoenix dan daftarnya bertambah terus. Semakin banyak selebriti yang tak gengsi bersolek dengan baju lama atas nama lingkungan. Di karpet merah Marvels, Angelina Jolie bahkan mendandani putri putrinya dengan gaun lamanya.
3. It Bag for Your Drink
Masih dalam spirit ‘eco-friendly’, sejumlah jenama mode terkemuka juga meluncurkan tas khusus botol air minum untuk mendukung pengurangan botol plastik. Di koleksi Spring-Summer 2025, Fendi menyelipkan tas botol minum yang matching dengan tote bag coklat dengan material bertekstur alami. Burberry juga memiliki tas botol minuman berbahan nylon yang sporty. Tas ini di jual seharga US$ 490 atau sekitar Rp 7 Juta
4. Fashion Fluidity
Rok kembali menjadi tren. Hanya saja, bukan di kalangan perempuan, melainkan laki laki. Tren tersebut terungkap di daftar produk dan merek terpopuler pada kuartal kedua 2025 yang di rilis oleh platform belanja fashion global The Lyst. Untuk daftar kategori fashion pria, rok justru paling banyak di cari. Mereka secara khusus mencari rok lipit keluaran Thom Browne. Menurut Vogue, ini baru pertama kali rok muncul di top 10 produk terpopuler di kalangan pria dalam sejarah daftar The Lyst. Bisa di tarik kesimpulan bahwa semakin banyak pria yang tertarik pada busana atau aksesoris yang biasanya di pakai wanita.
5. Sinergi Kolaborasi
Berbagai kolaborasi meramaikan dunia fashion selama setahun terakhir. Beberapa di antaranya ada yang tak terduga. Pandemi COVID-19 tak memadamkan api semangat para pelaku industri fashion untuk berkarya. Di tengah situasi yang penih tantangan ini, mereka ‘di paksa’ untuk lebih kreatif dan inovatif. Salah satu wujudnya adalah bersinergi dengan brand lain yang mungkin selama ini menjadi rival. Bahkan, kolaborasi yang terjalin juga bisa antar dua merek yang berbeda bidang.